BERPIKIR INDUKTIF
Disusun oleh :
Nama :
Sazkya Ayushifara
NPM :
18213329
Fakultas :
Ekonomi
Jurusan :
Manajemen
Kelas :
3EA21
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
A. Konsep
Berpikir Induktif
Induktif merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari
berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai
dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang
khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan
yang bersifat umum (filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar
Harapan. 2005).
Jalan
induksi mengambil jalan tengah, yakni di antara jalan yang memeriksa cuma satu
bukti saja dan jalan yang menghitung lebih dari satu, tetapi boleh dihitung
semuanya satu persatu. Induksi mengandaikan, bahwa karena beberapa (tiada
semuanya) di antara bukti yang diperiksanya itu benar, maka sekalian bukti lain
yang sekawan, sekelas dengan dia benar pula.
B. Konsep
Bernalar dalam Karangan
Dalam
praktek proses deduktif dan induktif itu diwujudkan dalam satuan--satuan
tulisan yang merupakan paragraf. Di dalam paragraf suatu pernyataan umum
membentuk kalimat utama yang mengandung gagasan utama yang dikernbangkan dalarn
paragraf itu. Dengan demikian ada paragraf deduktif de-ngan kalimat utama pada
awal paragraf, paragraf induktif dengan kalimat utama. Pada akhir paragraf, dan
ada pula paragraf dengan kalimat utama pada awal dan akhirnya.
Berdasarkan hal di atas ialah arah
atau alur penalaran dan bagaimana per-wujudannya di dalam tulisan atau
karangan. Pada bagian berikut akan dibahas wujud penalaran dihubungkan dengan
urutan pengembangan dan isi karangan. Dalam hal ini, karena paragraf pada
hakikatnya merupakan suatu karangan mini maka contoh-contoh yang diberikan
sebagian besar berupa paragraf.
C. Konsep
Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan
diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi. Kebenaran
suatu generalisasi ditentukan oleh rujukan pembuktian konsep.
Contoh 1 :
Angka kecelakaan di
indonesia tahun 2014 bisa dikatakan sangat tinggi. Tercatat bahwa telah terjadi
kecelakaan sebanyak 2356 selama tahun 2014. Angka ini melibihi jumlah
kecelakaan yang terjadi sebelumnya yaitu sebanyak 2150 kasus. Bahkan pada tahun
2012 angka kecelakaan di indonesia berada di angka 1978 kasus, peningkatan
angka kecelakaan di indonesia terjadi karena buruknya infrastruktur di berbagai
daerah. jadi dapat kita simpulkan bahwa angka kecelakan di indonesia semakin
meningkat tiap tahunnya.
Contoh 2 :
§ Luna Maya adalah bintang film dan iklan, dan ia berparas
cantik.
§ Revalina. S. Temat adalah bintang film dan iklan, dan ia
berparas cantik.
Generalisasi: Semua
bintangf ilm dan iklan berparas cantik. Pernyataan “semua bintang film dan iklan berparas
cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki
kebenarannya.
Contoh kesalahannya: Bella juga bintang film, tetapi tidak berparas cantic.
Macam – Macam
Generalisasi
a.
Generalisasi Sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar
penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus pendudukindonesia
Contoh: sensus pendudukindonesia
b.
Generalisasi Tidak Sempurna
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian
fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum
diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh wanita dewasa di Indonesia senang memakai rok mini. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.
Contoh: Hampir seluruh wanita dewasa di Indonesia senang memakai rok mini. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.
Generalisasi yang tidak sempurna
juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
Jumlah datal yang diteliti terwakili. data harus bervariasi. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari kejadian umum/ tidak umum.
Jumlah datal yang diteliti terwakili. data harus bervariasi. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari kejadian umum/ tidak umum.
D. Hipotesis
dan Teori
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti “sebelum” dan “thesis”
yang berarti “pernyataan/pendapat”. Hipotesis dapat didefinisikan sebagai
jawaban sementara yang kebenarannya masih harus di uji, atau rangkuman teoritis
yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Artinya, hipotesa merupakan sebuah
istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti
kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah.Dalam
penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak
ada perbedaan makna di dalamnya.
Pengertian teori adalah merupakan seperangkat preposisi yang
terintegrasi secara sintaksis (yaitu yang mengikuti aturan tertentu yang dapat
dihubungkan secara logis atau dengan lainnya dengan data dasar yang dapat diamati)
dan berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang
diamati.
E. Analogi
Analogi adalah cara penarikan penalaran secara
membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh 1:
Nina
adalah lulusan akademi A.
Nina dapat
menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah
lulusan akademi A.
Oleh sebab
itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Contoh 2:
Demikian pula dengan manusia yang
tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena
itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah
seperti padi yang selalu merunduk.
Tujuan penalaran secara
analogi adalah sebagai berikut :
§ Analogi dilakukan untuk meramalkan
sesuatu
§ Analogi diakukan untuk menyingkapkan
kekeliruan
§ Analogi digunakan untuk menyusun
klasifikasi.
F. Hubungan
Kasual
Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan
keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide, atau
permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat
mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan
tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.
Kausalitas
merupakan asumsi dasar dari ilmu sains. Dalam metode ilmiah, ilmuwan merancang
eksperimen untuk menentukan kausalitas dari kehidupan nyata. Tertanam dalam metode ilmiah adalah hipotesis tentang
hubungan kausal. Tujuan dari metode ilmiah adalah
untuk menguji hipotesis tersebut.
Sumber :