Rabu, 12 Maret 2014

Konsep, Hakikat, Objek dan Perkembangan Sosiologi

A.             Konsep dan Hakikat Sosiologi
a)   Konsep sosiologi
Konsep merupakan pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Konsep ini bermanfaat membantu seseorang untuk memahami objek yang akan dikaji. Misal : Konsep tentang kemiskinan, konsep tentang solidaritas sosial, konsep tentang pembagunan sosial dll.
Setiap bidang ilmu pengetahuan memerlukan konsep-konsepnya tersendiri agar dapat menciptakan dan membentuk suatu referensi atau acuan yang dijadikan sebagai alat penelitian, analisis, dan perbandingan hasil-hasil penelitiannya. Kesalahan dalam penggunaan konsep dapat menimbulkan kerancuan dan salah pengertian.
Konsep ialah kata, atau istilah ilmiah yang menyatakan suatu ide atau pikiran umum tentang sifat-sifat suatu benda, peristiwa, gejala, atau istilah yang mengemukakan tentang hubungan antara satu gejala dan gejala lainnya. Dari beberapa definisi sosiologi yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa istilah ilmiah atau konsep dasar yang sering digunakan dalam sosiologi, yaitu sebagai berikut.
1)   Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok serta lapisan sosial.
2)   Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi, serta yang lainnya. Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri ialah dalam hal terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur sosial.
3)   Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup seluruh lapisan dalam struktur sosial dan jalinan hubungan dalam masyarakat.
4)   Organisasi sosial adalah aspek kerja sama yang mendasar, yang menggerakkan tingkah laku para individu pada tujuan sosial dan ekonomi tertentu.
5)   Institusi sosial adalah suatu sistem yang menunjukkan bahwa peranan sosial dan norma-norma saling berkaitan dan telah disusun guna memuaskan suatu kehendak atau fungsi sosial.
b)  Hakikat sosiologi
×      Sosiologi adalah ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian.
×      Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif melainkan disiplin ilmu yang kategoris.
×      Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan.
×      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak bukan ilmu pengetahua yang konkret
×      Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola-pola umum.
×  Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris rasional, umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus
B.             Objek Sosiologi
Objek sosiologi adalah masyarakat yang ditinjau dari segi hubungan antarmanusia atau interaksi sosial dan proses yang timbul sebagai akibat dari hubungan manusia di dalam masyarakat, seperti agama, adat istiadat, sistem keluarga, dan sebagainya. Objek dari sosiologi politik adalah masyarakat yang berhubungan dengan dunia politik. Ciri- ciri masyarakat :
×      Manusia yang hidup bersama
×      Bercampur untuk waktu yang cukup lama
×      Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan satu kesatuan
×      Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama
·     Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
×      Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
×      Objek Formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
×      Objek Budaya
Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
×      Objek Agama
Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia
C.             Perkembangan Sosiologi
Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial. Adapun yang dimaksud dengan ilmu sosial ialah keseluruhan disiplin ilmu yang berhubungan dengan manusia, yang di dalamnya terdapat unsur dalam membentuk kehidupan masyarakat dan budaya. Seperti ilmu-ilmu sosial yang lain, pada awalnya sosiologi merupakan bagian dari filsafat sosial. Hal ini disebabkan karena pada saat itu pembahasan tentang masyarakat hanya berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum saja, seperti perang, konflik sosial, dan kekuasaan dalam kelas-kelas penguasa. Dengan demikian pada perkembangan selanjutnya, pembahasan tentang masyarakat, meningkat pada cakupan yang lebih mendalam, yakni menyangkut susunan kehidupan yang diharapkan, dan norma-norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.
Pada abad ke-19, seorang filsuf Prancis bernama Auguste Comte (1798–1857) mengemukakan kekhawatirannya atas keadaan masyarakat Prancis setelah pecahnya Revolusi Prancis. Dampak revolusi tersebut, selain menimbulkan perubahan positif dengan munculnya iklim demokrasi, revolusi juga telah mendatangkan perubahan negatif berupa konflik antar kelas yang mengarah pada anarkisme di dalam masyarakat Prancis. Konflik ini dilatarbelakangi oleh ketidaktahuan masyarakat nya dalam mengatasi perubahan atau hukum-hukum seperti yang dapat digunakan untuk mengatur stabilitas masyarakat.
Atas dasar ini, Comte menyarankan agar penelitian tentang masyarakat perlu ditingkatkan menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri dengan penelitiannya yang didasarkan pada metode ilmiah. Dari sinilah lahir sosiologi sebagai ilmu yang paling muda dalam ilmu-ilmu sosial. Istilah sosiologi dipopulerkan Comte dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophie Positive (1830), yang dalam buku tersebut dijelaskan bahwa objek sosiologi adalah manusia atau masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, Auguste Comte bisa dikategorikan sebagai salah satu pendiri sosiologi.


Daftar pustaka :
Muryani (2006). Sosiologi. Bogor: CV Bina Pustaka